Monday

#ReadbyDis : Emotional Intelligence (2006)

 


Overall Review

Buku ini adalah salah satu buku yang gue memakan waktu cukup lama untuk membacanya, sekitar 3 bulan? Gue membaca buku ini sambil gue seling dengan buku yang lebih ringan topik & pembahasannya. Buku ini bisa dibilang “daging banget”. Entah berapa kali gue ngangguk-ngangguk ketika membaca 400 halaman yang menjelaskan secara lengkap dan terstruktur tentang Emotional Intelligence. Gue suka mempelajari emosi manusia, baik lewat buku ataupun lewat podcast. Mungkin gue lebih sering mempelajarinya dari sisi Ilmu Psikologi, tapi disini benar-benar membahas emosi manusia dari sisi Ilmu Kedokteran. 

Di chapter awal, buku ini akan membahas tentang bagaimana otak manusia bekerja. Bagian otak manusa seperti neocortex, limic, hippocampus, amygdala, dan lainnya akan banyak dibahas di sini. Mengapa ada rational mind dan emotional mind. Mengapa bisa ada momentum diri kita tidak bisa berfikir secara rasional, dan seperti dikuasai oleh emotional mind? Disini juga di bahas tentang bagaimana setiap emosi berperan, dan bagaimana emosi bisa menyiapkan tubuh kita untuk merespon setiap emosi tersebut. Bagaimana tubuh kita merespon rasa marah, rakut, bahagia, cinta, sedih, bahkan sampai rasa kaget & rasa jijik. Sedikit mengingatkan dengan film Inside Out, ya?

Chapter berikutnya menjelaskan tentang definisi emotional intelligence itu sendiri, dan mengapa itu penting dalam kehidupan manusia. Sama seperti kecerdasan lainnya, kecerdasan emosional sangat bisa dan harus untuk dilatih. Di sini dijelaskan tentang efek dari orang yang tidak memiliki kecerdasan emosional, yaitu menjadi budak dari emosi mereka sendiri. Salah satu yang paling menarik di sini adalah tanpa kecerdasan emosional, akan sulit bagi seseorang untuk mengontrol amarahnya. Marah adalah emosi yang paling sulit dikontrol manusia, ada kepuasan tersendiri dan rasa yang menggairahkan ketika seseorang bisa menunjukan power nya dengan marah. Disini juga dijelaskan tentang empati, depresi, dan perasaan-perasaan lainnya.

Berikutnya kita akan masuk ke pengaplikasian kecerdasan emosional dalam kehidupan sehari-hari. Apapun peran yang sedang kita jalani, dan dimana pun itu, kecerdasan emosional sangat diperlukan. Dalam beberapa chapter berikutnya, akan dijelaskan bagaimana peran kecerdasan emosional dalam dunia kerja, terutama dalam menjadi pemimpin. Lalu tentang hubungan dengan pasangan, maupun dengan keluarga. Dan bagaimana korelasi antara kecerdasan emosional dan kesehatan mental, terhadap kesehatan manusia secara keseluruhan. Gue paling suka ketika membahas tentang keluarga, terutama peran orang tua dalam mengajarkan kecerdasan emosional pada anaknya sejak kecil. 

Secara keseluruhan, buku ini cukup padat, penuh teori, dan bahasa yang digunakan juga cukup kompleks. Buku ini highly recommended kalau kalian benar-benar ingin belajar tentang kecerdasan emosional dari sebuah buku, bukan hanya sekedar membaca buku untuk mengisi waktu luang.


Key Takeaways


No comments:

Post a Comment