Overall Review
Well, Attachment Theory itu sendiri njelaskan bagaimana seseorang memandang "intimacy" dalam sebuah hubungan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap hubungan tersebut. Untuk lebih spesifik, dalam buku ini lebih berfokus ke hubungan percintaan antara 2 orang dewasa. Buku ini membagi manusia ke dalam 3 attachment style ; Secure, Anxious, & Avoidant. Di chapter awal buku ini, akan ada quick-test untuk mengenal kira-kira apa ya attachment style kita & pasangan kita (if any, lol). Kita juga belajar dari berbagai case dalam sebuah hubungan yang sebenarnya akarnya adalah attachment style dari masing-masing orang itu sendiri. Ternyata, seseorang bisa menjadi "sangat annoying" atau "sangat jahat" jika dilihat dari attachment style yang berbeda.
Chapter berikutnya akan lebih membahas lebih detail masing-masing attachment style, walau memang buku ini terasa lebih fokus untuk kalian yang memiliki attachment style Anxious. Buku ini juga cenderung bias karena hampir semua case yang ada di buku ini menempatkan si Anxious sebagai korban, dan si Avoidant sebagai orang jahat dalam suatu hubungan. Padahal kalau menurut gue, tidak ada yang lebih benar atau lebih salah antara Anxious dan Avoidant. Tidak ada yang baik ataupun lebih jahat dari keduanya. Gue berharap menemukan case yang menggambarkan kalau si Avoidant bisa berperan sebagai pihak yang lebih mencitai, atau pihak yang disakiti di dalam sebuah hubungan. Terkadang Avoidant hanya tidak tahu cara untuk menunjukannya. ( At least that's what I feel, I can love someone wholeheartedly but the way I express it doesn't make my partner feel that way ). Atau entahlah, mungkin memang dari kacamata orang lain, Avoidant memang semenyebalkan itu :) Bias lainnya adalah cukup banyak case yang mengarahkan Anxious pada wanita dan Avoidant pada pria. Kenyataannya, gue rasa banyak juga wanita yang Avoidant dan pria yang Anxious.
Dalam chapter selanjutnya, kita akan mengenal The Anxious-Avoidant Trap, kondisi dimana terdapat 2 attachment style yang bertolak belakang dalam sebuah hubungan. Menarik juga melihat banyak contoh masalah yang bertambah besar, bukan karena masalahnya itu sendiri, tapi karena berbeda cara penyelesainnya. Lalu buku ini mengajarkan kita untuk pribadi yang lebih secure, salah staunya dnegan berkomunikasi dengan efektif. Gue suka bagaimana buku ini tidak mengajarkan kita untuk menghadapi si Anxious, atau menghadapi si Avoidant. Melainkan setiap individu yang harus berubah untuk menjadi Secure. A healthy relationship must be built by 2 people who are willing to learn to be a secure individual.
Terlepas dari beberapa hal bias tadi, jujur gue membaca buku ini dengan banyak keingintahuan. Gue membaca dengan open minded & open heart, sehingga buku ini terasa seru & insightful banget. Epilog buku ini membahas tentang salah satu film favorit gue, 500 Days of Summer. After reading this book, that movie was no longer about the miserable guy & the ignorant girl. It was about the anxious & the avoidant.
No comments:
Post a Comment